Mungkin gak tahu ya apa itu PPEH. Jadi, PPEH itu adalah Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan. PPEH ini masuk dalam ajaran wajib Fakultas Kehutanan IPB. Semua mahasiswa semester 4 menuju 5 mengikuti kegiatan ini, dan dibagi menjadi 5 jalur.
Nah, kebetulan saya masuk kedalam Jalur 3B, yaitu jalur Suaka Margasatwa Gunung Sawal dan Cagar Alam serta Taman Wisata Alam Pananjung Pangandaran.
Nah, kebetulan saya masuk kedalam Jalur 3B, yaitu jalur Suaka Margasatwa Gunung Sawal dan Cagar Alam serta Taman Wisata Alam Pananjung Pangandaran.
Cerita dimulai dari SM Gunung Sawal. Perjalanan dari Bogor menuju Ciamis ditempuh dengan menggunakan bis. Namun karena sesuatu hal, bis tidak bisa melanjutkan ke lokasi tujuan sehingga kami pun harus melanjutkan perjalanan menggunakan truk sekitar 1,5 jam. Sesampainya di SM G. Sawal, kami disambut dengan udara dingin. Aseli itu dinginnya nusuk kulit!. Kami pun disambut oleh Bapak Adang selaku tuan rumah yang akan menampung kami selama beberapa hari. Hari pertama, kami disuguhi makanan enyak enyak dan hal-hal yang baru buat kami. Ada satu hal yang membuat kami tertegun antara shock dan miris. Apa coba? Hayoo apa tebak...
Jawabannya adalah jambannya. Kenapa? Jadi jambannya itu full bambu dengan luas 1x1 m2 dengan tinggi cuman setinggi pinggul. Bisa bayangin kan gimana kalau kita mandi sementara disebelah sana banyak masyarakat berlalulalang. Namun hal itu bukan halangan bagi kami. Iya lah masa iya Rimbawan gitu aja udah lemah? Udah mending keluar aja. Aselina! Mandi ya mandi, pu boker juga ya boker. Selain itu sinyal pun menjadi penghambat bagi kami dalam telpon2an, sms2an, bahkan buat nge-update status atau nge-tweet.. hehehe
Praktikum pertama dilakukan di Hutan Tanaman Pinus. Berjalan melewati hutan rakyat dengan tingkat kelerengan sekitar 30derajat. Bisa dipikir itu gimana kami usaha buat mencapai lokasi dengan ketinggian 1000 mdpl. Berjalan hati-hati, soalnya kalau sampai jatuh, ahh udah pasti kayak main Daruma Jatuh, semua orang dibawah kita akan ikut berguling. Terlebih kita harus menaiki tebing kecil setinggi 5 m dengan bermodal memegang akar dan sambutan tangan teman. Udahlah pokoknya jiwa rimbawan kita bener-bener dituntut waktu itu.
Setelah berjuang hampir 1 jam lebih akhirnya kami sampai di lokasi. Aseli adem~ Angin semilirnya itu.. Ahh surga. Namun sayang, hujan yang sudah hampir tak turun di lokasi membuat tanah kering dan banyak berdebu. Praktikum yang dilakukan meliputi analisis vegetasi, uji tanah dan klimatis, serta pengamatan satwa. Praktikum dilakukan hampir 2 jam. Setelah praktikum kami pun langsung pulang menuju padepokan di desa bawah. Melanjutkan hari dengan meringkuk di pedepokan sesekali mengerjakan laporan harian...
-BERSAMBUNG-
Jawabannya adalah jambannya. Kenapa? Jadi jambannya itu full bambu dengan luas 1x1 m2 dengan tinggi cuman setinggi pinggul. Bisa bayangin kan gimana kalau kita mandi sementara disebelah sana banyak masyarakat berlalulalang. Namun hal itu bukan halangan bagi kami. Iya lah masa iya Rimbawan gitu aja udah lemah? Udah mending keluar aja. Aselina! Mandi ya mandi, pu boker juga ya boker. Selain itu sinyal pun menjadi penghambat bagi kami dalam telpon2an, sms2an, bahkan buat nge-update status atau nge-tweet.. hehehe
Praktikum pertama dilakukan di Hutan Tanaman Pinus. Berjalan melewati hutan rakyat dengan tingkat kelerengan sekitar 30derajat. Bisa dipikir itu gimana kami usaha buat mencapai lokasi dengan ketinggian 1000 mdpl. Berjalan hati-hati, soalnya kalau sampai jatuh, ahh udah pasti kayak main Daruma Jatuh, semua orang dibawah kita akan ikut berguling. Terlebih kita harus menaiki tebing kecil setinggi 5 m dengan bermodal memegang akar dan sambutan tangan teman. Udahlah pokoknya jiwa rimbawan kita bener-bener dituntut waktu itu.
Setelah berjuang hampir 1 jam lebih akhirnya kami sampai di lokasi. Aseli adem~ Angin semilirnya itu.. Ahh surga. Namun sayang, hujan yang sudah hampir tak turun di lokasi membuat tanah kering dan banyak berdebu. Praktikum yang dilakukan meliputi analisis vegetasi, uji tanah dan klimatis, serta pengamatan satwa. Praktikum dilakukan hampir 2 jam. Setelah praktikum kami pun langsung pulang menuju padepokan di desa bawah. Melanjutkan hari dengan meringkuk di pedepokan sesekali mengerjakan laporan harian...
-BERSAMBUNG-
DEMI APA YA BANG ACIL GUNUNG SAWAL JUGA..... pasti ini cerita diperlebay hahaha
BalasHapusIt's real.
Hapus