Sabtu, 14 Juli 2012

PPEH 2012 Sawal Edition (Part 2)

      Hari kedua produktif (hari ketiga menetap) tepatnya tanggal 3 Juli 2012, seperti biasa kami bangun subuh untuk solat subuh. Sumpah ya kalau seandainya solat sah tanpa wudhu pada saat itu amit dah air wudhunya dingin banget, bangetnya pake banget ditambah banget. Beku malah kalu lebaynya banget.. Agak hiperbola mungkin ya. Ya, jadi perlu diketahui juga dosen pembimbing kami itu orang alim banget jadi tiap abis solat pasti kami-kami disuruh buat kultum bergilir tiap harinya. Aku Anak Sholeh dadakan ceritanya mah.


        Berbeda dengan kemarin, pada hari itu kami berkumpul jam 7 untuk stretching, tentunya sudah makan sebelumnya. Jam 7.30 kamipun berangkat menuju SM G.Sawal hingga puncak tertingginya sekitar 1700 mdpl. Memang tak semegah Gede pun tak semenjulang Pangrango, tapi tetap saja untuk mencapai puncak manapun memerlukan fisik dan mental yang kuat. Berjalan melewati jalanan setapak hingga sampai hutan tanaman pinus, kemudian dilanjutkan berjalan hingga akhirnya kami sampai di pintu masuk SM. (Catatan ya jadi SM itu kepanjangan Suaka Margasatwa.). 

      Capek dan lelah menyerang. Akhirnya istirahat beberapa menit dengan sedikit ceramah bermakna dari Pak Alam, Dosen Pembimbing, yang mengatakan,
"Dekat, Jauh, Ringan, Berat, Capek, Kuat itu semuanya ada disini (sambil menunjuk ke otak)".
Menurut beliau semuanya kita yang dapat menentukan, tepatnya pikiran kita. Apabila kita merasa dekat maka akan dekat. Pun sebaliknya dan juga hal lainnya. Menurut beliau pula, kita harus tetap positive thinking. Mendengar itu anak-anak pun kembali bersemangat untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak. Seraya diiringi teriakan Pak Alam dengan diikuti anak-anak, 
"KUAT?" "Kuaaaaaaat!", "DEKAT?" "Dekaaaaat!", "RINGAN?" "Ringaaaaan!". 
Begitulah semangat rekan-rekan saya ketika mereka melanjutkan perjalanan. Sungguh perasaan yang susah untuk dilukiskan ketika melihat raut semangat serta tawa senyum mereka.

      Perjalanan memasuki SM berbeda suasananya dengan diluar SM. Hal ini dilihat dari tutupan tajuk yang di dalam SM lebih rapat sehingga lebih sejuk dan sinar matahari tidak langsung meyorot. Berjalan terus berjalan hingga butir-butir air membasahi pakaian yang kami pakai. Seolah terjadi hujan padahal itu hanyalah uapan embun dari kabut yang menyelimuti daerah tersebut. Akhirnya setelah beberapa hari tidak merasa hujan, terasa juga segarnya "air hujan". Terus kami menanjak, hingga lelah pun mulai menyerang. Namun salah seorang di barisan depan berteriak "Dekat lagi!". Maka semangat lagilah kami. Namun apa? Itu DUSTA! Haaha. Kami harus terus menanjak bak tiada akhir. Lalu Pak Alam kembali berteriak "DEKAAAT!". Oh iya kami ingat lagi semuanya ada dipikiran kami. Okay, kami harus bisa mencapai puncak secepatnya!

-BERSAMBUNG-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar